Tampilkan postingan dengan label Muslim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muslim. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 April 2013


Oleh: KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A.*
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ/ ال عمران [٣]: ٢٠٠
(Hai orang-orang yang beriman, bershabarlah kamu dan kuatkanlah keshabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu berbahagia. – Q.S. Ali Imran [3]: 200).
Kata المفلحون (muflihun) berasal dari kata فلح(falaha) yang berarti membelah. Dari sini petani dinamai الفلاح (al-fallah) karena dia mencangkul untuk “membelah” tanah lalu menanam benih. Benih yang ditanam petani menumbuhkan buah yang diharapkannya. Dari sini mungkin orang yang memperoleh apa yang diharapkan dinamai “falah” dan hal itu tentu melahirkan “kebahagiaan” yang menjadi salah satu arti “falah”.
Ar-Raghib Al-Asfihani menyebutkan bahwa الفلاح (kebahagiaan) itu ada 2 (dua) yaitu kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Kebahagiaan dunia berupa keberhasilan mendapat kebahagiaan yang membawa kebaikan hidup di dunia, seperti stabilitas, tercukupinya keperluan hidup dan kemuliaan. Sedang kebahagiaan akhirat berupa kekal tanpa binasa, cukup tanpa kekurangan, mulia tanpa kehinaan dan berilmu tanpa kebodohan.
Muslim

KUNCI-KUNCI KEBAHAGIAAN

Posted by Ahmad Habibullaah  |  No comments


Oleh: KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A.*
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ/ ال عمران [٣]: ٢٠٠
(Hai orang-orang yang beriman, bershabarlah kamu dan kuatkanlah keshabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu berbahagia. – Q.S. Ali Imran [3]: 200).
Kata المفلحون (muflihun) berasal dari kata فلح(falaha) yang berarti membelah. Dari sini petani dinamai الفلاح (al-fallah) karena dia mencangkul untuk “membelah” tanah lalu menanam benih. Benih yang ditanam petani menumbuhkan buah yang diharapkannya. Dari sini mungkin orang yang memperoleh apa yang diharapkan dinamai “falah” dan hal itu tentu melahirkan “kebahagiaan” yang menjadi salah satu arti “falah”.
Ar-Raghib Al-Asfihani menyebutkan bahwa الفلاح (kebahagiaan) itu ada 2 (dua) yaitu kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Kebahagiaan dunia berupa keberhasilan mendapat kebahagiaan yang membawa kebaikan hidup di dunia, seperti stabilitas, tercukupinya keperluan hidup dan kemuliaan. Sedang kebahagiaan akhirat berupa kekal tanpa binasa, cukup tanpa kekurangan, mulia tanpa kehinaan dan berilmu tanpa kebodohan.

12.53 Share:

Kamis, 11 April 2013

Oleh : Ali Farkhan Tsani*
Kita semua tentu mendambakan terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, yakni keluarga yang tenang, bahagia, harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Tetapi kita juga harus menyadari sepenuhnya bahwa keluarga seperti itu tidak mungin akan tercapai tanpa adanya kebersamaan peranan seluruh keluarga di dalam rumah tangga. Keluarga itu terdiri dari dari ayah, ibu, dan  anak. Masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum / 30 : 21).
Di dalam Kitab Taisir Al-Karim Ar-Rahman, Abdurrahman As-Sa’di menjelaskan, “Di antara tanda-tanda kekuasaan yang menunjukkan rahmat dan perhatian Allah kepada hamba-hamba-Nya, hikmah-Nya yang sangat agung dan ilmu-Nya yang luas, adalah dengan kekuasaann-Nya, Allah menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan yang serasi. Allah ciptakan itu sesuai dengan bentuknya masing-masing, agar mereka pasangan tersebut merasa cenderung dan merasa tenteram antarkeduanya. Lalu Allah jadikan di antara mereka rasa kasih dan sayang sebagai buah dari pernikahan tersebut.
Muslim

KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH

Posted by Ahmad Habibullaah  |  No comments

Oleh : Ali Farkhan Tsani*
Kita semua tentu mendambakan terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah, yakni keluarga yang tenang, bahagia, harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Tetapi kita juga harus menyadari sepenuhnya bahwa keluarga seperti itu tidak mungin akan tercapai tanpa adanya kebersamaan peranan seluruh keluarga di dalam rumah tangga. Keluarga itu terdiri dari dari ayah, ibu, dan  anak. Masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum / 30 : 21).
Di dalam Kitab Taisir Al-Karim Ar-Rahman, Abdurrahman As-Sa’di menjelaskan, “Di antara tanda-tanda kekuasaan yang menunjukkan rahmat dan perhatian Allah kepada hamba-hamba-Nya, hikmah-Nya yang sangat agung dan ilmu-Nya yang luas, adalah dengan kekuasaann-Nya, Allah menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan yang serasi. Allah ciptakan itu sesuai dengan bentuknya masing-masing, agar mereka pasangan tersebut merasa cenderung dan merasa tenteram antarkeduanya. Lalu Allah jadikan di antara mereka rasa kasih dan sayang sebagai buah dari pernikahan tersebut.

01.12 Share:

Minggu, 03 Maret 2013

       "Orang muslim yang paling baik (kualitas) keislamannya adalah orang yang dimana kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Orang mukmin yang paling baik (kualitas) keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik orang yang berhijrah adalah orang-orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah. Dan sebaik-baik jihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya demi (ketaatan) kepada Dzat Allah Azza wa Jalla." (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir, Ibnu Nashar dalam ash-Shalat, lihat ash-Shahihah no.1491).
       Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus.
       Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.
Muslim

“MEMANG LIDAH TAK BERTULANG”: HATI HATI JAGA LIDAH

Posted by Ahmad Habibullaah  |  No comments

       "Orang muslim yang paling baik (kualitas) keislamannya adalah orang yang dimana kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Orang mukmin yang paling baik (kualitas) keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik orang yang berhijrah adalah orang-orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah. Dan sebaik-baik jihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya demi (ketaatan) kepada Dzat Allah Azza wa Jalla." (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir, Ibnu Nashar dalam ash-Shalat, lihat ash-Shahihah no.1491).
       Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus.
       Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.

09.19 Share:
Get updates in your email box
Complete the form below, and we'll send you the best coupons.

Deliver via FeedBurner
Proudly Powered by Blogger.
back to top